MbahJoyo
Sukul adalah seorang yang pertama kali menempati hutan, dan dia dengan istrinya. Dia juga membawa seekor kerbau, sebelum menjadi desa, dia dengan istrinya hidup hanya satu
keluarga. Dia membuka lahan pertanian untuk makan keseharianya, untuk melangsungkan kehidupnya dia dengan bercocok tanam, namun dia paling suka makan intip,
dan dia juga menyayangi
Kerbaunya. Setelah sekian lama akhir ada beberapa orang yang ikut menempati lahan tersebut dan menikahi anaknya lama kelamaan mempunyai anak dan menjadi beberapa
keluarga.
Karena mbah Joyo Sukul suka intip anak dan cucunya
memanggil dan menjulukkinya mbah kintip, pada suatu saat intip mbah Joyo Sukul
dimakan oleh kerbaunya, mbah Joyo Sukul menyesal karena kehilangan intipnya,
akhirnya mbah Joyo Sukul marah sama kerbaunya dan dia bilang “DASAR DUNGKUL”
dan saat itu anak dan cucunya mendengar saat mbah Joyo Sukul mengatakan DUNGKUL
dan pada akhirnya sepakat hutan dan lahan yang di tempati mbah Joyo Sukul
besertanya anak cucunya itu di namai “DUNGKUL”. Dengan tidak kesengajaan mbah
Joyo Sukul dan Karena kerbaunya itu kerbau Dungkul, akhirnya dinamakan Dukuh
Dungkul.
Dan karena mbah joyo sukul seorang yang alim dan di kenal
dengan nama mbah kintip sampai sekarang makamnya jadi punden mbah kintip maka
sampai sekarang setiap tgl 10 Muharam masyarakat Dungkul syukuran menyembelih
kambing dan makan-makan di punden tersebut.
Narasumber:
Abdul Wahab.
Apabila
ada kesalahan dari cerita di ata saya dan narasumber mohon maaf karena manusia
tak luput dari kesalahan, kalau mungkin ada yang lebih mengetahui cerita diatas
bisa coment di bawah.
Terimakasih.
Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar