Minggu, 09 Oktober 2016

Sejarah Dukuh Dungkul Desa Kedungori




MbahJoyo Sukul adalah seorang yang pertama kali menempati hutan, dan dia dengan istrinya. Dia juga membawa seekor kerbau, sebelum menjadi desa, dia dengan istrinya hidup hanya satu keluarga. Dia membuka lahan pertanian untuk makan keseharianya, untuk melangsungkan kehidupnya dia dengan bercocok tanam, namun dia paling suka makan intip, dan dia juga menyayangi Kerbaunya. Setelah sekian lama akhir ada beberapa orang yang ikut menempati lahan tersebut dan menikahi anaknya lama kelamaan mempunyai anak dan menjadi beberapa keluarga.
Karena mbah Joyo Sukul suka intip anak dan cucunya memanggil dan menjulukkinya mbah kintip, pada suatu saat intip mbah Joyo Sukul dimakan oleh kerbaunya, mbah Joyo Sukul menyesal karena kehilangan intipnya, akhirnya mbah Joyo Sukul marah sama kerbaunya dan dia bilang “DASAR DUNGKUL” dan saat itu anak dan cucunya mendengar saat mbah Joyo Sukul mengatakan DUNGKUL dan pada akhirnya sepakat hutan dan lahan yang di tempati mbah Joyo Sukul besertanya anak cucunya itu di namai “DUNGKUL”. Dengan tidak kesengajaan mbah Joyo Sukul dan Karena kerbaunya itu kerbau Dungkul, akhirnya dinamakan Dukuh Dungkul.
Dan karena mbah joyo sukul seorang yang alim dan di kenal dengan nama mbah kintip sampai sekarang makamnya jadi punden mbah kintip maka sampai sekarang setiap tgl 10 Muharam masyarakat Dungkul syukuran menyembelih kambing dan makan-makan di punden tersebut.

Narasumber: Abdul Wahab.


Apabila ada kesalahan dari cerita di ata saya dan narasumber mohon maaf karena manusia tak luput dari kesalahan, kalau mungkin ada yang lebih mengetahui cerita diatas bisa coment di bawah.
Terimakasih.